Amanah
Kaum muslimin dan
muslimat rahimakumullah, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadlirat Allah
SWT yang telah memberikan berbagai keni’matan kepada kita dan menunjuki kita ke
jalan yang benar. Selanjutnya marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita
kepada Allah, dengan melakukan tha’at kepada-Nya, dalam angkat melaksanakan
amanat yang telah dibebankan Allah kepada kita.
Amanat adalah suatu
kewajiban yang harus ditunaikan. Orang yang tidak menunaikan amanat berarti ia khianat.
Kita semua orang yang beriman telah membaca dua kalimat syahadat, yaitu :
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ
اِلاَّ اللهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Aku bersaksi
bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi
Muhammad adalah utusan Allah.
Dengan mengucapkan
syahadat tersebut berarti kita telah berjanji bahwa kita bersedia tha’at kepada
Allah dan Rasul-Nya, maka kita wajib melaksanakan apa yang diperintahkan oleh
Allah dan Rasul-Nya, dan kita wajib menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan
Rasul-Nya. Allah SWT memerintahkan kepada kita agar memenuhi janji atau
menunaikan amanat dan melarang khianat. Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ
امَنُوْا اَوْفُوْا بِاْلعُقُوْدِ
Hai orang-orang yang
beriman, penuhilah aqad-aqad itu. [QS. Al-Maidah : 1]
وَ اَوْفُوْا بِعَهْدِيْ
اُوْفِ بِعَهْدِكُمْ، وَ اِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ
Dan Penuhilah janjimu
kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu
harus takut (tunduk). [QS. Al-Baqarah :
40]
Di dalam ayat yang lain
Allah SWT berfirman :
اِنَّا عَرَضْنَا
اْلامَانَةَ عَلَى السَّموتِ وَ اْلارْضِ وَاْلجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ
يَّحْمِلْنَهَا وَ اَشْفَقْنَ مِنْهَا وَ حَمَلَهَا اْلاِنْسَانُ، اِنَّه كَانَ
ظَلُوْمًا جَهُوْلاً
Sesungguhnya Kami
telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya
enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan
amat bodoh,[QS. Al-Ahzaab : 72]
Pada ayat di atas disebutkan
bahwa langit, bumi dan gunung-gunung tidak berani memikul amanat, dan
manusialah yang sanggup memikul amanat, maka pada akhir ayat dijelaskan bahwa
manusia itu amat dhalim dan amat bodoh. Maksudnya manusia yang tidak menunaikan
amanat atau berbuat khianat adalah sangat dhalim dan sangat bodoh.
Kaum muslimin dan
muslimat rahimakumulullah, begitu pula apabila kita telah membuat perjanjian
dengan sesama manusia, maka kita pun wajib melaksanakannya. Firman Allah SWT :
وَ اَوْفُوْا بِاْلعَهْدِ
اِنَّ اْلعَهْدَ كَانَ مَسْئُوْل
Dan penuhilah janji;
sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. [QS. Al-Israa' : 34]
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ
امَنُوْا لاَ تَخُوْنُوا اللهَ وَ الرَّسُوْلَ وَ تَخُوْنُوْا اَمَانتِكُمْ وَ
اَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. [QS. Al-Anfaal : 27]
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ
اَنْ تُؤَدُّوا اْلاَمَانتِ اِلى اَهْلِهَا
Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. [QS. An-Nisaa' : 58]
Menjaga amanat adalah
sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang beriman, sebagaimana yang
dijelaskan oleh Allah SWT :
وَ الَّذِيْنَ هُمْ ِلاَمنتِهِمْ
وَ عَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ(8) وَ الَّذِيْنَ هُمْ عَلى صَلَوتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ(9)
اُولئِكَ هُمُ اْلوَارِثُوْنَ(10) الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ اْلفِرْدَوْسَ، هُمْ
فِيْهَا خلِدُوْنَ(11)
Dan orang-orang yang
memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, (8)
dan orang-orang yang
memelihara shalatnya. (9)
Mereka itulah
orang-orang yang akan mewarisi, (10)
(ya’ni) yang akan
mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (11) [QS. Al-Mukminuun : 8-11]
وَ الَّذِيْنَ هُمْ
ِلاَمنتِهِمْ وَ عَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ(32) وَالَّذِيْنَ هُمْ بِشَهدتِهِمْ
قَآئِمُوْنَ(33) وَ الَّذِيْنَ هُمْ عَلى صَلاَتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ(34) اُولئِكَ
فِيْ جَنّتٍ مُّكْرَمُوْنَ(35)
Dan orang-orang yang
memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (32)
Dan orang-orang yang
memberikan kesaksiannya. (33)
Dan orang-orang yang
memelihara shalatnya. (34)
Mereka itu (kekal) di
surga lagi dimuliakan. (35) [QS.
Al-Maa'rij : 32-35]
Pada ayat di atas
dijelaskan bahwa orang-orang yang menjaga amanat akan dimasukkan ke dalam
surga. Dan Allah tidak suka kepada orang-orang yang khianat, Firman Allah SWT :
…. اِنّ اللهَ لاَ يُحِبُّ
كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ
…… Sesungguhnya Allah
tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.[QS. Al-Hajj : 38]
…. اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ
مَنْ كَانَ خَوَّانًا اَثِيْمًا
….….. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang
dosa, [QS. An-Nisaa' : 107]
Kaum muslimin dan
muslimat rahimakumullah, di dalam Al-Qur’an Allah SWT membuat contoh istri yang
berkhianat kepada suaminya, maka akhirnya istri tersebut masuk neraka. Firman
Allah SWT :
ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً
ِلّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّ امْرَاَتَ لُوْطٍ، كَانَتَا تَحْتَ
عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا
مِنَ اللهِ شَيْئًا وَّ قِيْلَ ادْخُلاَ النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ
Allah membuat istri
Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah
pengawasan dua orang hamba yang saleh diantara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri
itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat
membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada
keduanya), “Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)”. [QS. At-Tahrim : 10]
Rasulullah SAW juga
menjelaskan tentang pentingnya menjaga amanat dan menjauhkan diri dari sifat
khianat, sebagaimana riwayat berikut ini :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ
عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: ايَةُ اْلمُنَافِقِ ثَلاَثٌ. اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَ
اِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَ اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
Dari Abu Hurairah dari
Nabi SAW, beliau bersabda, “Tanda orang munafiq ada tiga perkara, yaitu : 1.
Apabila berbicara ia berdusta, 2. Apabila berjanji menyelisihi dan 3. Apabila
diberi amanat ia khianat”.
[HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
Dan Rasulullah SAW
bersabda :
اِضْمَنُوْا لِى سِتًّا،
اَضْمَنْ لَكُمُ اْلجَنَّةَ. اُصْدُقُوْا اِذَا حَدَّثْتُمْ، وَ اَوْفُوْا اِذَا
وَعَدْتُمْ، وَ اَدُّوْا اِذَا ائْتُمِنْتُمْ، وَ احْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ، وَ
غُضُّوْا اَبْصَارَكُمْ، وَ كُفُّوْا اَيْدِيَكُمْ
“Hendaklah kalian
menjamin padaku enam perkara, niscaya aku menjamin surga bagi kalian : 1.
Jujurlah apabila kalian berbicara, 2. Sempurnakanlah (janji kalian) apabila
kalian berjanji, 3. Tunaikanlah apabila kalian diberi amanat, 4. Jagalah
kemaluan kalian, 5. Tundukkanlah pandangan kalian (dari ma’shiyat) dan 6.
Tahanlah tangan kalian (dari hal yang tidak baik). [HR. Ibnu Hibban, dari 'Ubadah bin Shamit,
juz 1, hal. 506, no. 271]
Di hadits lain
Rasulullah SAW bersabda :
لاَ اِيْمَانَ لِمَنْ لاَ
اَمَانَةَ لَهُ وَ لاَ دِيْنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ
“Tidak (sempurna) iman
bagi orang yang tidak ada amanat baginya, dan tidak ada agama bagi orang yang
janjinya tidak bisa dipercaya”. [HR. Baihaqi dari Anas juz 9, hal. 231]
Dan juga Rasulullah
SAW bersabda :
قَالَ اللهُ: ثَلاَثَةٌ
اَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ: رَجُلٌ اَعْطَى بِى ثُمَّ غَدَرَ، وَ
رَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ، وَ رَجُلٌ اسْتَأْجَرَ اَجِيْرًا
فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَ لَمْ يُعْطِهِ اَجْرَهُ
“Allah berfirman : Ada
tiga golongan yang besuk pada hari qiyamat menjadi musuh-Ku; 1. Orang yang
berjanji dengan nama-Ku, kemudian dia khianat, 2. Orang yang menjual orang
merdeka, lalu ia makan harganya (hasil penjualan itu), dan 3. orang yang
mempekerjakan buruh (karyawan) dan karyawan itu telah bekerja dengan baik,
tetapi orang tersebut tidak memberikan upahnya”. [HR. Bukhari, dari Abu Hurairah, juz 3, hal.
41]
Demikianlah, semoga
Allah memberikan kepada kita sifat amanah dan menjauhkan kita dari sifat
khianat, aamiin.
Sumber : Materi Nafar MTA (7) 1432H
Komentar
Posting Komentar